Heboh Pelatih Pencak Silat Vietnam Arogansi Ajak Ribut, Perwira Kopassus TNI Turun Tangan, Ternyata…
Sebelumnya beredar video Heboh beredar di media sosial yang menunjukkan insiden di SEA Games 2023 di Kamboja. Video itu tentang keributan yang terjadi antara pelatih pencak silat Vietnam dan pelatih pencak silat Indonesia. Ternyata, di tengah keributan itu, ada perwira Kopassus TNI turun tangan.
Video itu dunggah oleh banyakakun media sosial. Salah satunya Twitter @HeraLoebss pada tanggal 12 Mei 2023. Disebut, terjadi karut-marut dalam SEA Games 2023 di Kamboja sehingga pelatih silat Vietnam menantang baku hantam dengan pelatih asal Indonesia.
Terlihat dalam rekaman video itu hampir terjadi baku hantam. Namun, kedua belah pihak dilerai sehingga keributan bisa diredam.
Yang menarik adalah bahwa di tengah keributan itu ada perwira Kopassus yang ikut tersulut emosi karena pihak pelatih pencak silat Vietnam masih ngeyel.
Hal ini diungkap Denny Aprisani, salah satu mantan pesilat tanah air yang menjadi konten kreator silat melalui akun Youtube Denny Wewey.
“Yang maju pakek jaket Indonesia ini adalah manajer tim Indonesia. Beliau seorang perwira Kopassus Letkol Wahyo Yuniartoto,” kata Denny dalam unggahannya dikutip Sabtu (13/5/2023).
Saat pertandingan menyisakan 18 detik, Safira mengalami dislokasi bahu. Kala itu dia sudah unggul poin 61-43.
Pertandingan dihentikan, dan wasit memenangkan Nguyen.
Indonesia dinyatakan diskualifikasi,” kata Denny.
Saat itu, tim Indonesia protes, kemudian mengajukan banding, dan akhirnya Safira mendapat medali emas. Tapi, kata Denny, Safira dan Nguyen mendapat emas bersama.
Nah, menurut Denny, keributan terjadi saat tim Indonesia protes karena Safira didiskualifikasi.
Pelatih silat Vietnam mengajak ribut. Di tengah keributan itu, salah satu perwira Kopassus TNI turun tangan. Dia adalah Wahyo Yuniartoto.
“Beliau adalah seorang Kopassus, manajernya Tim Pencak Silat Indonesia,” terang dia.
Dalam rekaman video itu, terlihat pelatih Vietnam marah, ngegas seperti mengajak berantem. Kemudian ditenangkan. Namun, ada beberapa orang lagi berkaus hijau marah juga dan mencoba maju.
Nah, saat itu, Letkol Wahyo yang mengenakan jaket warna merah-hitam lengan panjang langsung ikut marah dan mendorong pria berkaus hijau sambil menuding-nuding.
Dari penelusuran Suara Denpasar, Wahyo Yuniartoto sudah naik pangkat menjadi Kolonel. Yakni perwira menengah tertinggi di TNI. Pangkat ini di bawah pangkat bintang satu, brigadir jenderal. Kalau di kepolisian, itu setara dengan komisaris beras polisi (kombespol).
Kolonel Wahyo Yuniartoto pernah menduduki jabatan penting. Di antaranya jadi Danyon Grup 1 Kopassus, Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kartasura, kemudian sempat jadi Dandim Cilacap. Saat ini dia menjadi Asisten Operasi (Asop) Kopassus. (*)