Viral Ke 2 TKW Asal NTB Mengaku “Disiksa Majikan di Turki”
JAKARTA, MEDIABUSER.COM – Tim Jurnalis mediabuser.com Penelusuran Sebuah video menunjukkan 2 orang tenaga kerja wanita (TKW) pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lombok mengaku disiksa oleh majikannya. mediabuser.com – Sebuah video menunjukkan 2 orang tenaga kerja wanita Indonesia (TKWI) pekerja Migran Indonesia (PMI) asal lombok mengaku disiksa oleh majikannya.
Keduanya menunjukkan beberapa bekas luka di sekujur tubuhnya. Dalam video tersebut salah satunya yakni SM (31 tahun) asal Lombok Timur dan J (21) asal Sumbawa mengaku awalnya dijanjikan bekerja di Turki namun pada kenyataannya dipekerjakan di Libya.
Berdasarkan pernyataan di dalam video yang beredar mereka mendapatkan penyiksaan yang hebat dari sang majikan.
Bahkan keduanya sempat meminta dijemput oleh perusahaan yang menempatkan mereka. Namun ternyata tidak ada respon sama sekali.
“Akhirnya kita tidak tahan bekerja di rumahnya, kita memilih keluar. Satu-satunya jalan agar bisa pulang ke kantor. Pas kita sampai di jalan, telepon orang kantor.
Kita suruh ambil kita di jalan, tapi taunya dia (kantor) datang sama majikan kita,”terangnya.
Sampai akhirnya mereka dijemput dan diantar kembali ke rumah majikannya. Dimana mereka mendapat penyiksaan hebat ungkapnya korban tersebut.
“Sampai rumah majikan, kita dipukul sama majikan dan saudara – saudaranya sampai berbekas, kepala kita dihantam 4 kali dan kita dicambuk pakai selang pipa air,” ujarnya.
Pada 14 Juni 2023, KBRI Tripoli menerima pengaduan tersebut. Direktur Perlindungan Kemlu, Judha Nugraha menyampaikan, KBRI Tripoli segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan pelacakan terhadap lokasi dan nomor kontak SM.
Dimana pada 15 Juni 2023, KBRI telah berhasil berkomunikasi langsung dengang SM.
“Dalam komunikasi tersebut diketahui SM bertempat tinggal di Benghazi, sekitar 1.000 km dari Tripoli. Saat ini yang bersangkutan sudah dipindahkan dari rumah majikan dan telah aman berada di kantor agensi,” ujar Judha Nugraha, 16/5/2023.
Kemudian KBRI Tripoli juga telah mengajukan izin kepada Kemlu Libya untuk melakukan kunjungan ke Benghazi. Pertemuan dengan SM di Benghazi dijadwalkan dilakukan pada 18 Juni 2023 untuk memastikan terpenuhinya hak-hak yang bersangkutan dalam hukum Libya. “KBRI juga telah menghubungi pihak keluarga dan BP3MI NTB untuk menyampaikan langkah penanganan,” katanya. (TIM/RED)