BREAKING NEWS

 


Sudah Ditolak, Malah Digeser 25 Merer Dekat Rumah Warga! Relokasi Tower BTS Tuai Reaksi Keras


MEDIA BUSER | TANGERANG Rencana relokasi pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS) di Kampung Tengger RT 12 RW 01, Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, kembali memicu penolakan warga. Meski titik pembangunan dikabarkan bergeser sekitar 25 meter dari lokasi awalyang sebelumnya sudah ditolak, warga menilai relokasi tersebut justru masih terlalu dekat dengan penduduk. Rabu, 12 November 2025

Dalam rekaman video yang diterima awak media, Tim Dewan Pimpinan Pusat Ruang Jurnalis Nusantara (DPP RJN) bersama warga mendapati penolakan langsung di lokasi. Seorang warga berinisial ID, yang mewakili warga Kampung Tengger, menyampaikan keberatan karena lokasi tower sangat berdekatan dengan permukiman.




“Kami warga Kampung Tengger RT 12 RW 01 menolak pembangunan tower di dekat rumah kami,” tegas ID dalam rekaman tersebut.


Warga menunjukkan titik pembangunan yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari lokasi lama yang sebelumnya viral di media sosial TikTok dan sejumlah portal berita nasional.


Penolakan juga datang dari Zainudin, sesepuh Kampung Tengger. Ia menilai, pemindahan sejauh 25 meter tidak mengubah apa pun karena tower tetap berada di kawasan padat penduduk.


“Kami warga Kampung Tengger RT 12 RW 01 tetap menolak pembangunan tower di kampung kami, apalagi lokasinya sangat dekat dengan rumah warga,” ujar Zainudin.

“Dibayar berapapun kami tidak mau, dan kami tetap menolak,” tambahnya menegaskan.


Sementara itu, Kepala Desa Kemuning, Jamaludin, S.E., saat dikonfirmasi Tim DPP RJN melalui pesan WhatsApp, belum memberikan tanggapan terkait relokasi pembangunan tower tersebut. Hingga berita ini diterbitkan, pesan konfirmasi yang dikirim belum mendapatkan balasan.


Adapun Camat Kresek, Eka Fathussidki, S.STP, saat dihubungi melalui sambungan telepon WhatsApp, menyampaikan bahwa dirinya baru mengetahui adanya rencana relokasi pembangunan tower BTS tersebut.


“Saya baru mengetahui adanya relokasi pembangunan tower BTS dengan berjarak tidak jauh dari titik akses pertama, sekitar 25 meter di Kampung Tengger wilayah Desa Kemuning,” ujar Eka Fathussidki singkat.


Eka menambahkan, titik koordinat tower BTS pertama sebelumnya sudah dinyatakan ditutup melalui hasil musyawarah dan mufakat bersama.


Hingga kini, warga Kampung Tengger tetap berharap pemerintah dan instansi terkait dapat mempertimbangkan kembali lokasi pembangunan tower agar tidak menimbulkan keresahan dan konflik sosial di masyarakat. (*)  


Imron R. Sadewo | Tim DPP RJN

Posting Komentar